Finroll.com - Sekelompok anak muda penggemar hip-hop otentik asal Jogja, bernama Jogja Hip Hop Foundation
tidak mengikuti berbagai rapper lainnya yang memakai lagu barat untuk
lyric lagunya, mereka sepakat untuk membuat lyric mereka dengan bahasa
Jawa.
Band Hip Hop yang berisi, Marzuki Mohammad , Anto Gantas , Lukman , Balands , dan M2MX ini cukup banyk menerima pujian dari khalayak musik, hingga saat ini
dikabarkan bahwa mereka baru tampil eksklusif di New York, AS.
Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di ibukota rap dan hip-hop dunia ini
guna memenuhi undangan Asia Society, sebuah LSM bergengsi yang
bertujuan untuk mengedukasi dunia tentang Asia dan segala macam
kebudayaannya. Asia Society ini selain di AS juga hadir di Hong Kong,
Manila, Mumbai, Seoul dan Shanghai.
Jogja Hip-Hop Foundation tampil di gedung Asia Society Center yang terletak di 725 Park Avenue,
New York, AS. Selain manggung mereka juga akan memutar film dokumenter
yang banyak menerima pujian, Hiphopdiningrat sekaligus menggelar kuliah
umum mengenai gerakan hip-hop Jawa yang mereka pelopori tersebut.
Penampilan perdana Jogja Hip-Hop Foundation di New York ini
sebenarnya telah dua kali tertunda karena berbagai kendala teknis.
Awalnya mereka dijadwalkan tampil Desember 2010 silam lalu diundur ke
Januari 2011 dan akhirnya 14 Mei mendatang.
Sayangnya, kedatangan Java Hip-Hop Foundation kali ini tidak dengan
kekuatan penuh karena salah seorang anggota mereka, Lukman Hakim alias
Radjapati urung berangkat karena tidak berhasil mendapatkan visa AS.
Mereka sendiri nantinya akan diperkuat oleh seorang pesinden bernama
Soimah Pancawati dan DJ Vanda.
Jogja Hip-Hop Foundation merupakan kelompok hip-hop yang telah
terbentuk hampir satu dasawarsa yang lalu dengan bersenjatakan lirik rap
berbahasa Jawa serta rhythm tradisional Jawa. Gerakan ini digagas oleh Marzuki Mohammad alias Kill The DJ yang bersama
kawan-kawannya telah mengibarkan bendera hip-hop Jawa ini ke berbagai
negara di dunia. "Kami tidak pernah punya tendensi kontemporer, Java
Hip Hop adalah kejujuran, selamanya akan seperti itu.
Tapi jika apa yang kami kerjakan dianggap seni, itu hak mereka,"
jelas Kill the DJ. Dua video klip Jogja Hip-Hop Foundation yang sempat
dibicarakan orang banyak dan menjadi favorit adalah, "Cicak Nguntal
Boyo" yang dengan jenaka menjadi media protes sosial tentang kasus KPK
versus Polri beberapa waktu lalu. Sementara video "Jogja Istimewa"
menjadi single pertama dari album kompilasi berjudul sama yang kebetulan
rilis hampir berbarengan dengan kontroversi monarki melawan demokrasi
antara Presiden Yudhoyono dengan Sri Sultan HB X beberapa waktu
lalu.(roll & dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar